Zahra dan Tahta, buah hati mama...
Rasanya baru kemarin mama melahirkan kalian.....menyusui....menimang....meninabobokan....
Menuntun langkah kecil kalian saat belajar berjalan....
Dan mengajarkan kata-kata....warna-warna.....juga nama-nama benda.
Laksana spon kalian menyerap semua yang mama ajarkan...
Melahap habis seluruh masa kanak kalian dengan penuh kegembiraan...
Sekejap mata.....sungguh hanya sekejap.
Tiba-tiba kalian menjelma menjadi sosok-sosok remaja...
Meninggalkan mama yang termangu....tak habis-habisnya bertanya mengapa begitu cepat keindahan dan kemesraan ini berlalu...
Tak ada lagi suara jerit tangis kalian saat berebut mainan....berebut ayam goreng....berebut remote kontrol tivi......atau gedebag gedebug berlarian di dalam rumah.
Tak ada lagi kegaduhan saat kalian berdesak-desakan pengen bobok dekat mama...
Tak ada.
Lalu airmata mama benar-benar tumpah saat salah satu dari kalian harus pergi jauh dari mama..
Bukan....bukan mama menyesal mengijinkanmu menempuh pendidikan di pulau seberang..
Mama hanya sedikit kurang rela kehilangan masa-masa indah melihat kalian bertumbuh..
Zahra dan Tahta, buah hati mama....
Saat ini hampir 40 tahun usia mama...
Lihat.....beberapa helai uban mulai menghias rambut mama...
Jangan heran bila mama mulai sering mengeluh tentang punggung yang nyeri...atau jemari tangan yang linu...
Maafkan kalau sampai setua ini mama belum pernah sekalipun membuat kalian bangga...
Karena mama memang hanyalah perempuan biasa.....perempuan sederhana...
Hanya seorang perempuan pembuat kue....tanpa pernah punya toko kue...
Seorang perempuan yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dapur sempit dengan pakaian lusuh dan bau kompor...
Maafkan kalau mama justru sering membuat kalian malu...
Mama yang kuper... gak gaul.... bodoh.....gaptek....ndeso....dan cerewet..
Bukan wanita karir yang keren, berpakaian rapi dan cantik....
Bukan pula perempuan hebat yang bisa diajak diskusi tentang apa saja...
Zahra dan Tahta, buah hati mama...
Terimakasih kalian berdua selalu membuat mama bangga...
Kalian anak-anak yang baik....cerdas di sekolah dan semangat menuntut ilmu agama...
Teruslah kejar dan raih cita-cita kalian setinggi bintang di langit..
Jangan pernah menyerah....jangan cengeng....apalagi putus asa...
Mama hanya dapat memberi kalian kasih sayang...cinta yang besar...harapan dan doa...
Mama janji akan terus ada di belakang langkah-langkah kalian....meski langkah mama tertinggal jauh....meski kaki mama terseok terantuk batu...
Mama akan terus melimpahkan cinta...walau kelak akan ada cinta lain di hati kalian..
Mama mohon....sesekali peluklah mama agar tulang yang rapuh ini menguat kembali...
Sesekali jadikan dada mama pelabuhan kalian membagi tangis....atau ajaklah mama tertawa atas kebahagiaan kalian...
Zahra dan Tahta, buah hati mama..
Percayalah mama akan tetap di sini...
Menunggu kalian pulang.....merentangkan tangan...berlari kencang.....menghadiahi mama kecupan....dan kita akan berdesakan lagi di atas tempat tidur mama...
Terimakasih sudah membaca surat mama...
Atau justru kalian baru sempat membacanya kelak saat kalian tua.....
Dan mama telah tiada....
Sribawono. sepi. sendiri.
Sabtu, 23 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)