Berbelas tahun
Barisan hari-hari kita terisi beragam kisah
Tidak semua indah
Terkadang ada juga pedih mengelindap
Tidak selalu manis
Pernah juga tertelan pil pahit tanpa sengaja, atau sengaja
Sekian lama
Langkah kita terayun dengan irama yang sama
Jemari kita bergenggaman saling mengalirkan keteguhan
Tetap tak ada yang sempurna
Sekali waktu aku merasa pelukmu hampa
Atau dekapku kau rasa tak biasa
Saat langkahmu tiba-tiba bergegas lebih cepat dariku
Aku berseru memintamu menunggu
Tentu
Pernah, satu khilafmu mengoyak kepercayaanku
Aku terhenyak, engkaukah itu?
Seribu perih tak terperi menikam jantungku
Menangis tak membuat kering luka hatiku
Marah tak meredakan gundahku
Dalam hening, aku mengais kata maaf jauh di lubuk dadaku
Mencoba mengingat-ingat seribu kebaikanmu
Bukankah tak adil bila aku menghukummu
Untuk sebuah kekhilafan yang mungkin saja terjadi karenaku
Tentu ini bukan tentang cinta yang nyaris hilang
Aku percaya ini hanya kerikil kecil yang merintang jalan
Mungkin ini saatnya kembalikan kebiasaan lama kita
Bicara dari hati ke hati
Merasa diri sendiri yang salah, bukan sebaliknya
Karena meminta maaf adalah mudah
Memaafkan itu bagian tersulitnya
Dan aku tak menyesal telah memilih itu
Kita tidak sepakat untuk memulai perjalanan dari awal
Karena jalan panjang ini hanya perlu untuk diteruskan
Entah seberapa jauh ujungnya
Tak usah dibayangkan
Melangkah saja, seperti tidak pernah terjadi apa-apa
Aku semakin percaya
Sang waktulah penyembuh segala luka
Bersyukur aku sampai pada hari ini
Hari dimana aku bisa mengenang semua kepahitan itu dengan tersenyum
Inikah yang disebut ikhlas?
Entahlah
Meski amat terlambat, tapi setidaknya aku berhasil juga mendapatkannya
Terimakasih ya Robb
JanjiMU selalu benar
Tak ada cobaan diluar batas kemampuan seorang hamba
(tentang_kita)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar